Selasa, 27 Desember 2011

Pendapat semua agama tentang Kloningan Manusia

  • bagaimanakah pendapat Islam tentang kloningan? apakah manusia sudah bisa menggulingkan kekuasaaan Allah?

    bagaimana pendapat Kristen tentang kloningan? apakah manusia lebih hebat dari Tuhan ?

    Bagaimana pendapat Buddha tentang kloningan ?

    Bagaimana pendapat rekan Hindu tentang kloningan ? apakah ini ujian ?
    --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    untuk rekan Islam jelas sepertinya ini sangat bertentangan dengan Alquran. sebab ini akan benar-benar merupakan blunder tersendiri,karena menyangkut iman.bagaimana bisa ciptaan Tuhan mampu memfotocopy ciptaan Tuhan?

    simak ini :

    Hukum Kloning pada manusia.
    Menurut buku fatawa mu’ashiroh karangan Yusuf Qordhowy bahwa tidak di perbolehkannya Kloning terhadap manusia. Atas beberapa pertimbangan diantaranya :

    Pertama: Dengan Kloning akan meniadakan keanekaragaman. (Varietes.)
    Allah SWT telah menciptakan alam ini dengan kaedah keanekaragaman. Hal tersebut tertuang dalam Al-Qur’an surat fathir ayat 26 dan 27. sedangkan dengan cloning akan meniadakan keanekaragaman tersebut. Karena dengan cloning secara tidak langsung menciptakan dublikat dari satu orang. Dan dengan ini akan dapat merusak kehidupan manusia dan tatanan social dalam masyarakat, dan efeknya sebagian telah kita ketahui dan sebagian lainnya akan kita ketahui di kemudian hari.
    Bagaimana seorang guru bisa membedakan satu orang dengan lainnya jika dalam satu kelas murid-muridnya hasil kloningan ? bagaimana seorang polisi dapat menangkap mencurui jika dalam satu wilayah terdapat puluhan orang denga sidik jari dan muka yang serupa ? dan bagimana seorang istri dapat mengenali suaminya jika ada ratusan orang yang sama persisi dengan suaminya ?

    Kedua : Kloning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan)
    Bagaimana hubungan orang yang mengkloning dan hasil kloningan tersebut, apakah di hukumi sebagai dublikatnya atau bapaknya atau kembarannya? dan ini adalah permasalahan yang kompleks. Kita akan kesulitan dalam menentukan nasab hasil kloningan tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan cloning dapat digunakan untuk kejahatan. Siapa yang bisa menjamin jikalau di perbolehkan cloning tidak akan ada suatu Negara yang mencetak ribuan orang yang di gunakan sebagai parjutid milier yang berfungsi menumpas Negara lain..?

    Ketiga : Dengan Kloning akan menghilangkan Sunatullah (nikah).
    Allah telah menciptakan manusia, tanaman,binatang dengan berpasang-pasangan. Surat Addariyat 46 (و من كل شيء خلقنا زوجين لعلكم تذكرون) Anak-anak produk proses kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami. Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan oleh Allah untuk manusia dan dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan anak-anak dan keturunan. Allah SWT berfirman :
    “dan Bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani apabila dipancarkan.” (QS. An Najm : 45-46)

    Keempat : Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan banyak hukum-hukum syara’
    seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak dan kewajiban antara bapak dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubun gan ‘ashabah, dan lain-lain. Di samping itu kloning akan mencampur adukkan dan menghilangkan nasab serta menyalahi fitrah yang telah diciptakan Allah untuk manusia dalam masalah kelahiran anak. Kloning manusia sungguh merupakan perbuatan keji yang akan dapat menjungkir balikkan struktur kehidupan masyarakat.
    Berdasarkan dalil-dalil itulah proses kloning manusia diharamkan menurut hukum Islam dan tidak boleh dilaksanakan. Allah SWT berfirman mengenai perkataan Iblis terkutuk, yang mengatakan :
    “…dan akan aku (Iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.” (QS. An Nisaa’ : 119)

    sebenarnya jelas praktek kloningan akan menggulingkan kekuasaan Allah,yang membuktikan bahwa pemberian akal pada manusia menyebabkan Allah seolah tak berkuasa,karena dalam Islam,jiwa dan badan kasar terkait satu sama lain,tak terpisahkan. jadi kloningan itu termasuk species tak terduga sama sekali dalam Alquran.
    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Untuk rekan Kristen :

    penggalan : Mengenai apakah klon memiliki jiwa, kita lihat kembali pada penciptaan hidup. Kejadian 2:7 mengatakan, “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Inilah gambaran Allah menciptakan jiwa manusia. Jiwa adalah siapa kita, bukan apa yang kita miliki (1 Korintus 15:45). Pertanyaannya adalah jiwa seperti apa yang akan diciptakan oleh kloning manusia? Ini bukanlah pertanyaan yang dapat kita jawab saat ini.

    kesimpulan, bahwa Kristen menyatakan bahwa kloningan tak memiliki jiwa,sedangkan yang menjadi "diri" kita adalah Jiwa.konsep ini berbeda dengan Islam. namun tetap saja masih ambigu.
    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    sekarang Buddha :

    agama Buddha sama sekali tidak mengenal roh.

    Buddhisme berpendapat bahwa munculnya/terbentuknya makhluk hidup bukanlah berasal dari hasil ciptaan, akan tetapi berasal dari kegelapan batin (Ref: Samyutta Nikaya 12.2). Karena kegelapan batin inilah, makhluk bertumimba lahir. Dengan lenyapnya kegelapan batin ini, maka lenyap juga tumimba lahir ini. Di sini tak dikenal adanya ‘ego’ (roh, inti, keabadian mutlak), dan makhluk hidup terus bertumimba lahir dikarenakan kegelapan batin ini. Ajaran ini dikenal juga sebagai hukum sebab akibat (Pali: paticcasamupada), yakni terbentuknya segala sesuatu adalah karena adanya penyebab. Dengan berakhirnya penyebab tersebut, maka berakhir pula akibatnya. Oleh karena itu, konsep reproductive cloning tidak dapat dikatakan bertentangan dengan ajaran Buddha. Cloning sebenarnya bukanlah proses ilmiah yang aneh dalam pandangan Buddisme karena Buddhisme selalu memandang segala sesuatu sebagai rantaian sebab akibat. Proses cloning hanya dapat berhasil setelah
    ilmuwan mengerti sebab akibatnya, yakni embryo dapat terbentuk dari hasil pembelahan sel ovum yang bernucleus diploid (2 set kromosom). Dengan menyediakan kondisi yang cocok untuk perkembangan embryo, maka tak heran bayi akan terbentuk. Jadi bila kondisi yang tepat ada, maka akan bersatulah unsur batiniah (nama) dan fisik (rupa) yang kemudian akan lahir menjadi seorang bayi.

    namun kalau kita telisik lebih dalam,Buddha tetap tidak mengakui kloningan ini merupakan makhluk hidup,dengan bukti bahwa munculnya/terbentuknya makhluk hidup bukanlah berasal dari hasil ciptaan, akan tetapi berasal dari kegelapan batin (Ref: Samyutta Nikaya 12.2). Karena kegelapan batin inilah, makhluk bertumimba lahir. jadi kloningan bukan dikategorikan makhluk hidup,karena prosesnya sangat berbeda.

    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    sekarang Hindu :

    saya belum menemukan banyak,namun satu yang saya tangkap bahwa dalam cerita Ramayana dikatakan bahwa Dewa Agni pernah menciptakan Maya Sitha (Kloningan Sitha) agar Sitha asli selamat dari upacara pembuktian kesucian dengan media api. dalam hindu sendiri para jiwa-jiwa yang berkualitas siddhi mampu melakukan banyak hal,termasuk seperti kloningan ini. dvaita konsep menyatakan bahwa sang Dewa adalah sama dengan Jiwa yang artinya terpisah dari Tuhan itu sendiri,jadi jika dikatakan dewa Agni bisa melakukan hal itu,jelas bahwa ciptaan tuhan mampu melakukan kloningan seperti sekarang ini.dan  sedangkan Advaita konsep menganggap bahwa atman  adalah percikan kecil dari Brahman yang menyimpulkan bahwa atma juga  adalah tuhan. konsep ini malah menyimpulkan dengan lebih jelas lagi,jika atman adalah sama dengan Tuhan,maka tak heran jika atman dengan indriya dan kemampuannya mampu mengkloning.tapi terlepas dari hal itu,membenturkan cerita dahulu kala yang sulit dalam pembuktiannya dengan Sains, akan sangat susah .

    mari kawan-kawan kita diskusikan hal ini.

    sumber :

    http://dhammacitta.org/artikel/cloning-dari-sudut-pandang-buddhis/
    http://sawaal.ibibo.com/puja-and-rituals/what-hinduisms-stand-on-human-cloning-501065.html
    http://www.gotquestions.org/indonesia/kloning-manusia.html
    http://mutialailani.wordpress.com/2010/08/05/kloning-vs-islam/

 
Template designed using TrixTG